IDXChannel - Untuk membangkitkan pariwisata dan ekonomi di Bali dari keterpurukan, pemerintah berencana menggelontorkan 1,5 juta vaksin untuk pelaku pariwisata di Bali Bulan ini. Namun, rencana tersebut molor karena vaksin covid diblokade, salah satunya oleh India.
Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan menyebut kemungkinan adanya keterlambatan vaksinasi dua bulan dari target awal untuk warga Bali.
Keterlambatan itu disebabkan oleh blokade dari negara-negara produsen vaksin Covid-19.
"Jadi saya secara khusus sudah meminta kepada Menkes untuk melakukan percepatan vaksinasi di Bali. Akan tetapi akibat adanya blokade dari beberapa negara produsen vaksin, mengakibatkan keterlambatan 2 bulan dari rencana awal," ujar dia dalam acara acara Bali Economic and Investor Forum 2021, Kamis (8/4/2021).
Dia menjelaskan, vaksinasi untuk warga Bali sangat dibutuhkan untuk membentuk herd immunity. Serta percepatan vaksinasi COVID-19 di Bali ini merupakan salah satu kunci pemulihan ekonomi Bali dalam jangka pendek.
"Dan Bali sendiri sudah mengalami kontraksi yang cukup dalam di tahun 2020, yakni minus 0,3%. Penyebabnya adalah ketergantungan Bali yang sangat besar terhadap sektor pariwisata," ungakp dia.
Sebelumnya, pemerintah berencana akan memberikan 1,5 juta dosis
vaksin AstraZeneca dalam waktu dekat ke Provinsi Bali. Tepatnya antara bulan Maret atau April 2021.
"Jadi saya baru saja mendapat kabar dari Jakarta, kami akan berbicara kepada Gubernur terkait vaksin AstraZeneca akan lebih banyak untuk Bali. Jadi kami harap Bali bisa memperoleh 1,5 juta vaksin. Harapannya di bulan ini atau bulan depan," ujar Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Menko Marves) Luhut Binsar Pandjaitan dalam Bali Investment Forum 2021 secara virtual.
Seperti diketahui, negara-negara produsen vaksin covid-19 membatalkan pengiriman vaksin ke luar negeri salah satunya ke Indonesia, karena kembali melonjaknya kasus covid-19 di negara mereka, seperti di India. India yang merupakan salah satu pemasok vaksin AstraZeneca memfokuskan pemberian vaksin ke rakyatnya yang saat ini sangat membutuhkan vaksin. (RAMA)