Erick juga mengabarkan Pertamina melalui Subholding Upstream sudah menemukan sumber migas baru sebesar 204 juta barel. Temuan itu dinilai kabar yang mengembirakan disaat produksi migas nasional mengalami penurunan.
Di hulu, kata Erick, pada kuartal II-2021, melalui subholding perseroan mencatatkan keuntungan sebesar USD1 miliar. Sementara, keuntungan petrochemical senilai USD280 juta. Pemegang saham memastikan nilai tersebut terus ditingkatkan.
"Dan di hulu sendiri itu sekarang kuartal II kemarin di bulan Juni itu untung Rp1 miliar dan ini terus kita lakukan. Yang selama ini juga kilang dan petrochemical menjadi beban kemarin sudah untung 280 juta dolar ini kita akan pastikan subholding ini menjadi pondasi yang kuat untuk pertamina menuju valuasi 100 miliar dolar AS," ungkapnya. (TYO)