"Data ini juga menunjukkan walau berkurang 44.1x, respon antibodi penyintas yang telah divaksin Pfizer memberikan kemampuan netralisasi yang lebih baik daripada antibodi yang didapatkan hanya dari vaksinasi terhadap varian Omicron. Bahkan pada beberapa subjek menunjukkan hilang penuh kemampuan netralisasi antibodi," tambahnya.
Data lain dari, dr. Janine Kimpel menunjukkan hal serupa. Yakni penurunan drastis kemampuan netralisasi antibodi dari jenis vaksin lain melawan varian Omicron. Dua dosis Moderna (spikevax) dan 2 dosis AstraZeneca.
"Pengurangan kemampuan ini juga terjadi pada antibodi yang didapatkan dari infeksi terdahulu melawan varian Alfa, Beta, dan Delta. Walau kemampuan netralisasi berkurang, kombinasi vaksin AstraZeneca dan Pfizer menunjukkan kemampuan yang lebih baik," lanjut dr. Fajri.
Walau berkurang, vaksinasi pada penyintas Covid-19 juga menunjukkan kemampuan netralisasi lebih baik dalam melawan varian Omicron (super immune). Selain antibodi, manusia memiliki jenis senjata imun lain yaitu kekebalan seluler sel T.
"Data awal dari laboratorium Prof. Sette menunjukkan walau berkurang, kemampuan sel T yang didapat dari vaksin masih cukup baik melawan varian Omicron. Oleh sebab itu masyarakat tidak perlu panik berlebihan. Yang penting menjaga prokes, perketat pengawasan, dan perbatasan," tuntasnya. (TIA)