IDXChannel- Perusahaan-perusahaan Vietnam akan menandatangani nota kesepahaman (MoU) dengan mitra dari Amerika Serikat terkait pembelian produk pertanian senilai USD2 miliar (sekitar Rp32,5 triliun). Penandatanganan ini dilakukan di tengah ancaman kebijakan tarif Amerika Serikat (AS).
Vietnam dikenakan tarif resiprokal 46 persen oleh AS. Namun saat ini tarif tersebut masih ditangguhkan. Namun jika diberlakukan, dampaknya bisa sangat merugikan ekonomi Vietnam yang bergantung pada ekspor ke AS.
Dilansir Channel News Asia, Selasa (3/6/2025), Menteri Pertanian Vietnam, Do Duc Duy bersama 50 perusahaan Vietnam menjalin lima MoU senilai USD800 juta dengan negara bagian Iowa selama tiga tahun ke depan. Kesepakatan ini mencakup pembelian jagung, gandum, ampas sulingan kering, dan bungkil kedelai.
Vietnam dan AS saat ini tengah bernegosiasi terkait kesepakatan dagang. Vietnam berkomitmen untuk membuka lebih banyak akses bagi produk impor dari AS untuk mengurangi defisit perdagangan.
Berdasarkan data 2024, AS mencatatkan defisit perdagangan sebesar USD123 miliar dengan Vietnam. Vietnam membeli produk pertanian AS senilai USD3,4 miliar dan mengekspor USD13,68 miliar produk pertaniannya ke AS.