sosmed sosmed sosmed sosmed
get app
Advertisement

Viral Perusahaan Startup Ekploitasi Program Magang, dari Bayar hingga KPI Berat

Economics editor Yulistyo Pratomo
27/12/2022 15:57 WIB
Publik saat ini sedang heboh terkait lowongan magang ternyata pesertanya menjadi korban eksploitasi oleh sebuah perusahaan start-up.
Viral Perusahaan Startup Ekploitasi Program Magang, dari Bayar hingga KPI Berat. (Foto: MNC media)
Viral Perusahaan Startup Ekploitasi Program Magang, dari Bayar hingga KPI Berat. (Foto: MNC media)

IDXChannel - Publik saat ini sedang heboh terkait lowongan magang ternyata pesertanya menjadi korban eksploitasi oleh sebuah perusahaan start-up. Mereka diminta membayarkan sejumlah uang untuk menjadi salah satu peserta magang, dan diberikan target penjualan.

Tindakan eksploitasi itu dibeberkan oleh sebuah akun Twitter bernama @jabbarp_yang dikutip pada Selasa (22/12/2022).

Dalam tulisannya, tindakan tersebut sangat bertentangan dengan semangat magang yang seharusnya menjadi ajang pembelajaran bagi mahasiswa sebelum menghadapi dunia kerja.

“Aku mau disclaimer lagi, di program ini, alasan aku share ini adalah karena ternyata cukup banyak yang mendaftar, dan jadi korban eksploitasi,” tulis @jabbarp_.

Melalui akun media sosialnya, @jabbarp_ mengungkapkan aksi ekploitas dari sebuah perusahaan yang bergerak di bidang desain ini telah melakukan aksi eksploitas bagi mereka yang ikut ke dalam program magang. Tak hanya itu, pesertanya pun diminta uang hingga Rp150 ribu untuk masa kerja tiga bulan.

Bahkan, mereka juga diwajibkan bekerja mulai Senin hingga Sabtu dengan jam kerja selama 14 jam dari pukul 08.00 sampai 22.00 Wib. Para peserta pun diwajibkan untuk melunasi biaya magang mulai dari Rp25 ribu untuk luar Medan, hingga Rp150 ribu selama tiga bulan untuk peserta dari Medan.

“PT-nya pun sekedar PT Perseorangan yang biaya ngurusnya hanya 50 rb dan modal KTP doang. Dan parahnya, desain-desain yang dihasilkan pun jauh dari kata professional,” tulisnya.

Terungkapnya aksi ekploitas program magang ini pun mendapatkan pelbagai respons dari pengguna media sosial, mulai dari beban kerja berat, namun dengan bayaran yang sekadarnya.

“Ini mah bentuk perbudakan modern menggunakan teknologi AI (Anak Intern),” tulis @meng***

“Ada magang yang dipungut biaya aja udah aneh,” tulis @nan**.

“Trik memanfaatkan anak magang gini udah sering soh dipake, paling banyak dihotel,” tulis @toko***. (TYO)

Penulis: Hafiz

Halaman : 1 2
Advertisement
Advertisement