Bahkan, mereka juga diwajibkan bekerja mulai Senin hingga Sabtu dengan jam kerja selama 14 jam dari pukul 08.00 sampai 22.00 Wib. Para peserta pun diwajibkan untuk melunasi biaya magang mulai dari Rp25 ribu untuk luar Medan, hingga Rp150 ribu selama tiga bulan untuk peserta dari Medan.
“PT-nya pun sekedar PT Perseorangan yang biaya ngurusnya hanya 50 rb dan modal KTP doang. Dan parahnya, desain-desain yang dihasilkan pun jauh dari kata professional,” tulisnya.
Terungkapnya aksi ekploitas program magang ini pun mendapatkan pelbagai respons dari pengguna media sosial, mulai dari beban kerja berat, namun dengan bayaran yang sekadarnya.
“Ini mah bentuk perbudakan modern menggunakan teknologi AI (Anak Intern),” tulis @meng***
“Ada magang yang dipungut biaya aja udah aneh,” tulis @nan**.
“Trik memanfaatkan anak magang gini udah sering soh dipake, paling banyak dihotel,” tulis @toko***. (TYO)
Penulis: Hafiz