Maka dari itu, Tulus menyarankan, pemerintah jangan membuat kebijakan yang berpotensi menimbulkan masalah baru. Dengan kata lain jangan ingin mengatasi masalah, namun berpotensi menciptakan komplikasi masalah.
Jika ingin mensubsidi bbm, menurut dia, seharusnya melalui subsidi tertutup, subsidi pada orangnya, bukan subsidi pada barang.
"Subsidi pada barang, terbukti banyak penyimpangannya dan tidak tepat sasaran. Namun demikian, data subsidi Kemensos perlu diupgrade, agar lebih adil dan komprehensif," ucap Tulus.
Terakhir, ia menghimbau, jika harga minyak mentah dunia masih terus melambung, maka pemerintah harus berani mengambil kebijakan yang terukur dan rasional, yakni melakukan review harga BBM.
(SAN)