Hal tersebut dilakukan untuk menyalurkan potensi gas bumi dari Wilayah Kerja (WK) Agung dan WK Andaman Aceh, supaya dapat dimanfaatkan untuk hilirisasi di pulau Jawa dan Sumatera, juga termasuk Jargas rumah tangga, yaitu 300 ribu SR pada pipa Cirebon-Semarang (Cisem) dan 600 ribu SR untuk pipa Duri-Sei Mangke (Dusem).
"Integrasi pipa gas dari Sumatera ke Jawa dilakukan antara lain melalui investasi pembangunan pipa gas bumi Cisem dan Dusem. Pembangunan pipa gas bumi ini mendukung harga gas yang lebih terjangkau dengan toll fee yang lebih rendah, memenuhi kebutuhan gas untuk industri, pembangkit listrik, komersil, dan rumah tangga, serta mendukung Program Jargas," kata Yuliot.
Sementara untuk program BBM 1 Harga, terutama di wilayah tertinggal, terdepan, dan terluar (3T), telah terbangun 580 penyalur BBM 1 Harga sejak tahun 2017.
"Pembangunan penyalur BBM satu harga terutama di wilayah 3T untuk menyamin ketersediaan dan keterjangkauan energi bagi masyarakat. Sejak tahun 2017 sampai dengan saat ini telah terbangun 580 penyalur BBM satu harga," tutur Yuliot.