IDXChannel - Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) menginginkan perusahaan pelat merah mengikuti jejak sukses produsen kendaraan listrik asal Amerika Serikat (AS), Tesla Inc,.
Alasannya, perusahaan milik Elon Musk itu memiliki nilai lebih tinggi dari perusahaan otomotif lain di dunia.
Wakil Menteri BUMN II, Rosan Perkasa Roeslani mengatakan, secara nilai Tesla berhasil mengungguli produsen mobil dunia lainnya. Baik BMW, Mercedes, hingga Toyota.
Menurutnya, Tesla menerapkan strategi bisnis berupa teknologi masa kini yang ramah terhadap lingkungan. Strategi ini sejalan dengan arah dan kebijakan hampir seluruh negara di dunia yakni energi baru dan terbarukan (EBT).
Menilik jejak Tesla, BUMN pun didorong memasukan unsur ramah lingkungan dari setiap rencana bisnis perusahaan.
"Kenapa value-nya Tesla lebih tinggi dari BMW, Mercedes, Toyota, kenapa? Padahal kalau dilihat relatif Tesla baru, karena itulah selera, jadi kalian harus memasukan rencana kalian dalam rencana bisnis kalian yang terkait dengan alam, karena kita sedang menuju ke arah situ," ujar Rosan melalui akun Instagramnya, Selasa (12/9/2023).
Dia mencatat, segala sesuatu yang mengarah pada tujuan ramah lingkungan (environmental friendly) akan menjadi lebih efisien, termasuk bisnis atau produk yang dihasilkan perseroan negara.
"Walau masih masih banyak yang mempertanyakan, tetapi kenyataannya likuiditasnya, kalau kita isu sesuatu yang berbaur environmental friendly pasti akan lebih efisien," ucap dia.
BUMN adalah instrumen pembangunan nasional yang bertujuan untuk mendorong penciptaan lapangan pekerjaan dan menjadi sumber pendapatan negara. Karena itu, aset terbesar perusahaan adalah sumber daya manusia (SDM).
Rosan memastikan pihaknya berkomitmen untuk membangun SDM BUMN yang berkualitas demi tercapainya kelangsungan bisnis yang berkelanjutan.
"Karena revolusi industri 4.0 harus diantisipasi dengan terus beradaptasi dan berinovasi," lanjut dia.
Pemegang saham juga menekan agar proses legal dan Good Corporate Governance (GCG) harus dilakukan dengan benar, dan memastikan pekerjaan yang dilakukan sudah aman, agar proses tersebut bisa nyaman untuk dijalankan.
Selain itu, BUMN juga diarahkan agar tidak saja fokus pada 'subscribe investor', namun harus memperhatikan yield yang bisa ditawarkan, sehingga bisa bersaing dengan negara-negara lain.
"Saya memberikan arahan secara langsung pimpinan dan jajaran Direksi mengenai peran pengelolaan keuangan dan manajemen risiko di lingkungan BUMN di bawah portofolio Wamen, Sesmen, Deputi, Asisten Deputi Kementerian BUMN," tutur Rosan. (NIA)