IDXChannel - Kementerian Keuangan (Kemenkeu) mendorong GeoDipa Energi untuk terus mengembangkan pemanfaatan panas bumi di Tanah Air. Selain untuk memasok energi listrik, panas bumi juga disebut sebagai bisnis masa depan karena bisa mengurangi emisi karbon.
"Saat ini GeoDipa memiliki fasilitas operasi di Dieng dan Patuha. Kami mendorong agar GeoDipa yang merupakan special mission vehicle (SMV) Kemenkeu melakukan ekspansi karena kita punya banyak sumber daya panas bumi," kata Wakil Menteri Keuangan Suahasil Nazara di sela-sela peringatan ulang tahun PT Geo Dipa Energi (Persero) dan peluncuran program Tanggung Jawab Sosial Perusahaan (TJSL) Sinergi Penyelamatan DAS Serayu di Dieng, Banjarnegara, Jawa Tengah, Minggu (7/7/2024).
Terkait pengembangan bisnis karbon, Suahasil menegaskan bahwa karbon sangat potensial di masa depan dan bisa berperan sebagai ekosistem bisnis global. Sehingga, kepemilikan karbon di Indonesia merupakan keunggulan tersendiri.
"Dengan panas bumi kita bisa mengurangi emisi lebih banyak daripada menggunakan fosil fuel sehingga kita sekaligus meninggalkan jejak karbon (carbon footprint). Karbon adalah masa depan," ujar Suahasil.
Dia menambahkan, dengan berkembangnya ekonomi menuju lebih berkelanjutan, pengelolaan sumber daya alam pun mengalami perubahan. Dia mencontohkan, 50 tahun lalu pemegang konsesi hutan boleh menebang kayu untuk dieksploitasi. Adapun sekarang, pemilik konsesi hutan justru harus memeliharanya, lalu kemudian bisa dihitung jumlah karbonnya.