IDXChannel - Wakil Menteri Keuangan (Wamenkeu) Suahasil Nazara menekankan pentingnya pengetahuan masyarakat terkait peran keuangan negara. Terutama, yang dikumpulkan lewat penerimaan pajak, kepabeanan dan cukai, Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP) yang dipakai dalam bentuk belanja negara dan sampai kepada masyarakat.
Suahasil menjelaskan, terdapat dua cara yang bisa dilakukan. Pertama, Regional Chief Economist (RCE) harus bisa membentuk komunitas-komunitas APBN dan keuangan negara di daerah yang melibatkan Kementerian Keuangan (Kemenkeu), akademisi, mahasiswa, dan stakeholder lainnya di daerah termasuk pemerintah daerah.
"Saya ingin minta supaya tahun depan kita buat akademisi makin banyak yang mengerti. Kita buat komunitas yang makin mengerti, makin aware, makin paham, dan boleh makin punya banyak pertanyaan tentang APBN," ujar Suahasil dalam dialog dengan peserta Forum Regional Chief Economist (RCE) di Nusa Dua, Bali pada Kamis (7/12/2023).
Komunitas tersebut diharapkan dapat menjadi wadah untuk membahas isu-isu strategis APBN, APBD, dan kebijakan terkait keuangan negara. Selain itu, komunitas juga dapat membantu pemerintah menggaungkan kebijakan terkini, khususnya terkait fiskal dan pembangunan, sehingga pemahaman masyarakat terkait keuangan negara semakin meningkat.
Lebih lanjut, Suahasil juga berharap komunitas tersebut dapat terhubung dengan berbagai aktivitas di Kemenkeu, salah satunya melalui forum ALCO Regional.
Untuk memperluas komunitas di lingkungan universitas, dia mengatakan salah satu caranya melalui para Kepala Kantor Wilayah (Kanwil) di daerah yang terjun langsung mengajar di kampus-kampus disesuaikan dengan mata kuliah yang relevan, seperti ekonomi makro atau ekonomi publik.
Adapun cara kedua adalah dengan meningkatkan pemahaman mengenai fiscal tools. Dia menjelaskan bahwa ketika melihat suatu permasalahan, seperti inflasi, stunting, atau kemiskinan ekstrem, harus dipikirkan bagaimana ekosistem secara keseluruhan. Dari hal itu kemudian dapat diputuskan penggunaan fiscal tools yang tepat.
"Ketika menghadapi suatu masalah, harusnya kita kombinasikan fiscal tools yang ada di APBN dan APBD supaya fiskal tools-nya betul-betul bisa bermanfaat," pungkas Suahasil. (NIA)