“Karena apa? Karena ya publik disana itu macam-macam aspirasinya yang disampaikan itu, misalnya ada hal yang berkaitan dengan Ibukota, ibukota kabupaten misalnya, ada yang menginginkan A ada yang menginginkan B, nah bgitu,” katanya.
Oleh karena itu, kata Masduki, masih ada banyak persoalan yang menjadi pekerjaan rumah terutama dalam perbedaan persepsi mengenai pemekaran Papua ini.
“Masih hal-hal yang seperti itu yang mesti dipersatukan jadi supaya tidak ada persepsi-persepsi yang berbeda, supaya tidak ada hal nannti menimbulkan konflik baru dan seterusnya,” paparnya.
(NDA)