Widya Michella
IDXChannel - Wakil Presiden (Wapres) Ma’ruf Amin optimistis prevalensi stunting nasional dapat turun 14% pada 2024. Hal ini disampaikannya saat menghadiri acara Peresmian dan Penanaman Perdana Kawasan Pangan Nusantara di Desa Talaga, Kecamatan Dampelas, Kabupaten Donggala, Sulawesi Tengah.
Berdasarkan data empat tahun terakhir, tercatat angka Prevalensi Stunting Nasional turun 9,2%, yakni dari 30,8% pada 2018 menjadi 21,6% pada 2022.
Untuk mencapai target angka prevalensi stunting 14% pada 2024, maka pemerintah harus dapat menurunkan angka prevalensi sebesar 7,6% dalam dua tahun ke depan.
"Kita memperkirakan dari dua tahun ini, 2023 dan 2024 masing-masing 3% lebih dan diperkirakan itu akan bisa tercapai," ujar Wapres, Kamis (5/10/2023).
Untuk itu, Wapres selaku Ketua Pengarah Tim Percepatan Penurunan Stunting (TPPS) akan terus melakukan upaya percepatan penanggulangan stunting bersama Satuan Tugas (Satgas) Percepatan Penurunan Stunting, Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN).
Terutama dengan menyasar daerah-daerah prioritas yang memiliki angka prevalensi stunting tinggi.
"Ada daerah-daerah yang menjadi prioritas," kata dia.
Wapres mengatakan sebelum ada satgas stunting, upaya penanggulangan stunting di tanah air berjalan lambat. Namun, seiring terbentuknya Satgas Stunting di bawah koordinasi BKKBN, upaya penurunan angka prevalensi stunting berjalan semakin baik.
"Dulu memang agak lambat sampai dengan 2022, Satgas kita belum berjalan dengan baik. Tapi insya Allah pada 2023 dan 2024 ini, akan bisa terpenuhi per tahun 3% lebih sampai 2024," tuturnya.
