Herman melanjutkan, pihaknya selalu rutin turun ke pasar dan pengecer untuk memantau dan mengecek harga bahan pokok.
Di sisi lain, dia menyebut penyebab harga beras naik karena dampak El Nino. “Berdasarkan proyeksi dari kantor bahwa, laporan dari pusat sampai daerah, keberadaan diduga langka dengan berbagai alasan pertama efek El Nino yang berkepanjangan, debit air menurun, irigasi banyak mengalami kerusakan juga pengadaan pupuk yang langkah.”
(Pembagian bansos beras. Foto: Iren Leleng/MNC Media)
Untuk mengatasi hal itu, Herman mengatakan pemerintah melalui Badan Pangan Nasional dan Bulog telah memberikan bantuan beras kepada masyarakat penerima manfaat (KPM) berjumlah 54.922, yang tersebar pada 169 desa dan kelurahan yang terdampak El-Nino sebanyak 547.500 kg.
“Memang benar El-Nino masih terasa tetap pada bulan Februari awal, Badan Pangan Nasional melalui dinas pangan daerah bersama Bulog Ruteng sudah salur bansos beras tahap sebanyak 547.500 kg salur sehingga bisa mengendalikan harga beras di pasaran,” pungkasnya.
(FRI)