"Kalau Pertamax juga habis, terus kita harus pakai apa. Apa iya kita harus pakai Pertamax Turbo yang untuk mobil mewah. Lagipula enggak semua SPBU ada Pertamax Turbo. Harganya juga kelewat mahal," keluhnya.
Hal senada juga disampaikan Ridho (33), warga Medan Timur. Ia menilai Pertamina tak becus mengurusi distribusi BBM yang notabene bisnis utama mereka.
"Sudahlah Premium menghilang, kini Pertalite dan Pertamax juga hilang. Mungkin Pertamina butuh pesaing supaya kinerjanya naik kelas. Jangan amatir begini lah ngurusi BBM aja ga becus," sebutnya.
Ridho mengatakan selama ini Pertamina selalu berkampanye agar masyarakat membeli BBM sesuai kebutuhan. Kalau sudah begini daripada repot antri dan enggak ada kepastian dapat BBM, lebih baik meninbun di rumah. Seperti penjual besin eceran di jalan itu kan bisa beli banyak-banyak," tukasnya.
Sejauh ini belum ada penjelasan lanjutan dari Pertamina terkait kekosongan ini. Manager Humas PT Pertamina Patra Niaga Regional Sumbagut, Taufikurrahman, yang coba ditanyai, belum memberikan jawaban.