Teguh menambahkan, pasca insiden viralnya kejadian salah hitung harga di warung Puncak beberapa waktu lalu pihaknya bersama Polsek dan aparatur wilayah setempat sudah mengumpulkan pedagang untuk menyamakan harga. Sehingga, harga makanan atau minuman yang dijual tidak akan digetok pedagang.
"Dulu setelah viral yang bon harga di Puncak kita sudah kumpulkan pedagang. Disepakati misalnya kopi Rp 5 ribu itu rata semua, kecuali ada yang memang tempatnya ekslusif agak beda tapi tidak sampai digetok. Kalau yang sekarang ini mungkin harga kopinya tetap Rp 5 ribu tapi ada biaya tambahan karena tidur berjam-jam tadi," ungkapnya.
Sedangkan, terkait biaya tambahan tersebut tidak diatur karena hanya kesepakatan pemilik warung dan wisatawan. Dengan kejadian ini, wisatawan di kawasan Puncak diimbau apabila memang ingin beristirahat atau tidur lebih baik ke penginapan.
"Ya kalau mau makan atau minum gak masalah, tapi kalau capek atau mau tidur mending ke home stay paling sekitar Rp 150 ribu jangan di warung, lesehannya kecil pengunjung lain juga jadi terganggu. Kita masih cari warungnya yang mana, biar kita tahu kejadian sebenarnya seperti apa," tutup Teguh.
(IND)