Bambang menerangkan, strategi ini juga didukung dengan catatan ekuitas positif sebesar Rp2,3 triliun. “Struktur modal yang baik akan mendukung WSBP dalam mengikuti proses tender kontrak baru,” tambah Bambang.
Berbekal capaian di tahun 2022 tersebut, kata Bambang, perseroan optimistis pada 2023 kinerja perusahaan akan tumbuh peningkatan dari beberapa lini bisnis precast, readymix ataupun jasa konstruksi.
“Kami menargetkan pertumbuhan kontrak baru di atas 50% dari target tahun 2022,” jelas Bambang.
Selain itu, lanjut Bambang, perseroan juga akan fokus menyusun strategi perolehan kontrak baru dengan peningkatan pangsa pasar di luar Waskita Group dan melakukan penjajakan pasar luar negeri khususnya kawasan Asia Tenggara, namun dengan tetap mengutamakan kondisi pendanaan proyek yang sehat.