Sejumlah jalan tol yang berhasil dioperasikan pada periode 2019 sampai dengan 2024 meliputi Jalan Tol Pasuruan-Probolinggo sepanjang 39,87 Km, Jalan Tol Bekasi-Cawang-Kampung Melayu (Seksi 1A Koneksi Jalan Tol Wiyoto Wiyono sisi Timur, On Ramp Casablanca, On Ramp Prumpung dan Seksi 2A & 2A Ujung Jakasampurna-Marga Jaya) sepanjang 8,38 Km.
Kemudian jalan tol Ciawi-Sukabumi (Seksi Cigombong-Cibadak) sepanjang 11.90 Km, Jalan Tol Kayuagung-Palembang sepanjang 42,50 Km, Jalan Tol Krian-Legundi-Bunder sepanjang 29 Km, Jalan Tol Depok-Antasari (Seksi Brigif-Sawangan) sepanjang 6,30 Km, Jalan Tol Cimanggis-Cibitung sepanjang 26.18 Km. Selanjutnya jalan tol Cileunyi-Sumedang-Dawuan sepanjang 60,10 Km, serta Jalan Tol Kuala Tanjung-Tebing Tinggi-Parapat sepanjang 28,30 Km.
Beroperasinya sejumlah jalan tol milik WTR, terang Hamdi, merupakan salah satu bagian dari fokus pemerintah untuk mengembangkan infrastruktur serta membangun pertumbuhan ekonomi suatu daerah.
Hamdi menyebut, hadirnya sejumlah jalan tol dapat memberi manfaat kepada masyarakat, salah satunya terjadinya peningkatan mobilitas. Sebab, jalan tol dapat memfasilitasi arus lalu lintas yang lebih lancar dan mempersingkat waktu perjalanan.
“Dengan adanya jalan tol, WTR turut berkontribusi dalam penguatan ekonomi daerah dan diharapkan dapat mendorong peluang bisnis baru di wilayah yang terhubung jalan tol, perekonomian daerah juga dapat terbantu dengan adanya akses yang lebih mudah menuju sejumlah wilayah pariwisata lokal,” kata dia.
(Dhera Arizona)