sosmed sosmed sosmed sosmed
get app
Advertisement

Waspada! Varian BA.4 dan BA.5 Lebih Cepat Menular Dibandingkan Virus Biasa

Economics editor Kevi Laras
20/06/2022 13:44 WIB
Sub varian ini memang menyebabkan kenaikan kasus di beberapa negara bagian tetapi sejauh ini gejala dan kebutuhan perawatan rumah sakit jauh lebih rendah
Waspada! Varian BA.4 dan BA.5 Lebih Cepat Menular Dibandingkan Virus Biasa (FOTO:MNC Media)
Waspada! Varian BA.4 dan BA.5 Lebih Cepat Menular Dibandingkan Virus Biasa (FOTO:MNC Media)


IDXChannel - Muncul subvarian BA.4 dan BA.5 di Indonesia perlu diwaspadai karena dianggap lebih mudah menular dibandingkan virus biasa.

Duta Adaptasi Kebiasaan Baru, dr. Reisa Broto Asmoro mengatakan varian BA.4 dan BA.5 telah mengakibatkan kenaikan kasus di berbagai negara. Namun tingkat keparahan, seperti perawatan di Rumah Sakit, menurutnya lebih rendah dibandingkan varian sebelumnya.

"Sub varian ini memang menyebabkan kenaikan kasus di beberapa negara bagian tetapi sejauh ini gejala dan kebutuhan perawatan rumah sakit jauh lebih rendah," kata dr. Reisa Broto Asmoro di YouTube Sekretariat Presiden, dikutip Senin (20/6/2022)

Varian BA.4 dan BA.5 sejuah ini diketahui memiliki tingkat keparahan yang mengakibatkan kematian hanya sepersepuluh dari varian Omicron awal. Hingga kini dari jumlah pasien di Indonesia yang terinfeksi mayoritas mengalami gejala ringan dan hanya satu mengalami gejala sedang. 

Gejala sedang tersebut, berupa sesak nafas, mual muntah, sakit kepala hingga nyeri dibagian perut. Reisa pun berharap agar masyarakat tetap waspada dengan mematuhi protokol kesehatan yang sudah dilakukan selama ini.

"Diketahui jumlah kematian yang diakibatkan sepersepuluh dibandingkan varian omicron awal. Hingga kini dari jumlah pasien yang terinfeksi hanya mengalami gejala ringan, hanya ada 1 yang mengalami gejala sedang dengan keluhan batuk, sesak napas, sakit kepala, mual muntah dan nyeri perut," jelasnya 

"Kita tetap harus waspada karena varian BA.4 dan BA.5 ini memiliki kemungkinan menyebar lebih cepat," imbuh dr Reisa

Sebelumnya, Juru Bicara Kementerian Kesehatan dr. Mohammad Syahril, Sp.P, MPH mengungkap bahwa saat ini jumlah kasus varian baru BA.4 dan BA.5 di Indonesia sebanyak 20 kasus. Syahril mengatakan jika 1 kasus alami sesak nafas itu berusia 20 tahun, merupakan kasus lokal di Jakarta.

"Jadi kemarin 4 itu di Bali, kemudian 4 lagi di DKI. Kemudian ada tambahan tanggal 12 kemarin 12 orang dengan BA.5 dari Jawa Barat. Tapi semuanya saat ini semua pasien sudah selesai isolasi mandiri dan sudah dinyatakan sembuh," ungkap Juru Bicara Kemenkes, dr. Mohammad Syahril, Sp.P, MPH, dalam Streaming YouTube FMB9ID_IKP, Kamis (16/6/2022)



(SAN)

Advertisement
Advertisement