Dia menyebut, perolehan kontrak baru hingga April 2023 ini terbagi dalam sejumlah kategori pelanggan dengan porsi swasta sebesar 81,41 persen, BUMN 12,38 persen, WIKA selaku induk usaha WTON 4,47 persen, dan pemerintah 1,74 persen.
"Kondisi ini menunjukkan bahwa WTON mampu menjalankan usahanya secara mandiri tanpa adanya ketergantungan pada WIKA. Dengan demikian, performa WIKA tidak berdampak pada kinerja usaha WTON," ucapnya.
Sementara itu, pada kinerja keuangan lainnya, WIKA Beton berhasil membukukan perolehan pendapatan usaha sebesar Rp916,99 miliar hingga Maret 2023 atau tumbuh sebesar 18,60 persen dibandingkan periode yang sama di tahun lalu senilai Rp773,19 miliar.
Perusahaan juga konsisten mempertahankan kemampuan di bidang keuangannya yang dapat dilihat dari pencapaian debt to equity ratio sebesar 1,3x (loan covenant rata-rata maksimum sebesar 3,5-4x), gearing ratio sebesar 0,2x (loan covenant masing-masing sebesar maksimal 2,5x), serta current ratio 116,3 persen (minimal 100 persen).
Dengan sejumlah pencapaian positif yang WTON raih hingga April 2023, WTON optimistis mampu meraih target kinerja keuangan di akhir 2023.
(DES)