Dian Kusumo
IDXChannel – World Economic Forum menyampaikan bahwa saat ini kondisi perekonomian global tengah mengalami perlambatan.
Dimana inflasi dibeberapa negara masih belum bisa dikendalikan menjadi salah satu factor yang membuat perekonomian sulit untuk bangkit.
Ia pun juga menyampaikan bahwa sepanjang 2023 ini ada 5 ancaman terbesar yang akan dihadapi negara di seluruh dunia yang membayangi prospek perekonomian. Hal tersebut berdasarkan laporan Global Risks Report 2023 yang diterbitkan pekan lalu, risiko ini berdasarkan hasil Survei Persepsi Risiko Global (GRPS) yang diselenggarakan 2022 hingga 2023.
Dalam laporan itu, WEF memetakan berbagai risiko yang menjadi ancaman dunia dalam beberapa waktu ke depan. Terdapat lima kategori risiko yang dibahas dalam laporan itu, yakni ekonomi, lingkungan, geopolitik, sosial, dan teknologi. Dari berbagai kategori itu, Indonesia menghadapi sebagian besar risiko tersebut.
Mereka menilai, lima risiko tersebut berpotensi untuk memberi dampak terbesar terhadap perekonomian global pada tahun ini.
Kombinasi lanskap ekonomi yang berubah begitu cepat dengan dinamika geopolitik akan mengantarkan dunia pada era pertumbuhan yang rendah, investasi juga mengalami penurunan, kerja sama makin minim, dan era penurunan potensi pembangunan manusia.
Selain itu, risiko utang juga diprediksi masih menjadi sorotan pada tahun ini. Tak hanya utang negara, tetapi utang swasta diperkirakan makin membengkak.
Dengan kondisi ini, para responden meyakini tahun 2023 menjadi tahun yang unik, tidak pasti, dan masih penuh dengan gejolak.
Selain lima risiko tersebut, p-ara respoden juga melihat adanya ancaman lainnya untuk perekonomian dunia. Mulai dari kegagalan memenuhi target nol emisi, penyalahgunaan kebijakan ekonomi, melemahnya hak asasi manusia, krisis utang, dan kegagalan rantai pasok non pangan.
Belum lagi perang di Eropa yang berbuntut sanksi akan berdampak pada ekonomi global secara keseluruhan.
(DKH)
