Sehingga menurut Bhima perlu dukungan dari lembaga keuangan seperti perbankan, hingga menarik investor asing masuk ke dalam negeri untuk mejalin kerja sama dengan pemerintah menggarap potensi EBT di Indonesia.
Ketika suplai energi mulai di isi oleh EBT, barulah pemerintah bisa mengurangi penggunaan energi fosil.
"Sebelum menarik investasi asing atau PMA ke EBT, perlu dorongan dari perbankan domestik juga untuk masuk ke EBT. Pengalihan pembiayaan fosil ke EBT sangat mendesak. Jadi paralel keduanya penting," pungkasnya. (NIA)