3. Sering Dikira Restoran Ayam Goreng
Yang menarik adalah banyak orang yang awalnya mengira bahwa Holywings adalah sejenis restoran ayam goreng seperti halnya Wingstop. Holywings memang menjual chicken wings, namun bukanlah restoran ayam goreng seperti kedai ayam goreng lainnya. Banyak orang yang belum tahu bahwa Holywings sebenarnya mengusung konsep live bar music atau tempat hiburan malam yang juga menjual aneka minuman beralkohol dengan harga yang murah.
4. Dulunya Kedai Nasi Goreng
Siapa sangka bahwa bar ternama yang satu ini dulunya adalah kedai nasi goreng. Seperti yang disebutkan dalam kanal YouTube Holywings, restoran dan bar ini dulunya adalah kedai nasi goreng bernama Kedai Opa di Kelapa Gading, Jakarta Utara.
Kedai ini didirikan oleh Ivan Tanjaya dan Eka Setia Wijaya. Keduanya menyewa sebuah ruko untuk berjualan nasi goreng. Sayangnya, kedai ini hanya mampu bertahan 3 bulan dan tidak berkembang. Hingga akhirnya, Ivan dan Eka mulai merintis Holywings dengan mengusung konsep kafe di China.
5. Berulang Kali Langgar Prokes
Restoran Holywings rupanya pernah beberapa kali melanggar protokol kesehatan hingga dikenakan sanksi. Pemerintah Provinsi DKI Jakarta menjatuhi sanksi penutupan sementara selama tiga hari kepada Holywings Tavern, Kemang, Jakarta Selatan. Kepala Satpol PP Jakarta Selatan Ujang Hermawan mengatakan, Holywings Kemang sudah lebih dari dua kali melanggar prokes selama masa PPKM. Pelanggaran membuat kerumunan dan jam operasional rupanya telah beberapa kali dilakukan. Holywings pun akhirnya ditindaklanjuti oleh pihak kepolisian dan dikenakan sanksi berupa denda sebesar Rp 50 juta.
Itulah 5 fakta Holywings yang perlu diketahui sebelum Anda datang ke restoran dengan konsep live bar music ini. Banyak orang belum mengetahui fakta tersebut hingga mengira bar ini sebagai kedai ayam goreng.