sosmed sosmed sosmed sosmed
get app
Advertisement

5 Konglomerat Berusia Senja di Jepang

Ecotainment editor Fadel Prayoga
26/04/2021 06:55 WIB
Forbes baru saja merilis daftar 50 orang terkaya di Jepang. Dalam daftar tersebut, sedikitnya ada lima orang taipan alias konglomerat yang sudah berusia senja.
5 Konglomerat Berusia Senja di Jepang (FOTO: MNC Media)
5 Konglomerat Berusia Senja di Jepang (FOTO: MNC Media)

IDXChannel - Forbes baru saja merilis daftar 50 orang terkaya di Jepang. Dalam daftar tersebut, sedikitnya ada lima orang taipan alias konglomerat yang sudah berusia senja.

Seperti dilansir dari Forbes, Senin (26/4/2021), berikut ini daftar miliarder paling tua di Jepang:

1. Masatoshi Ito (96 tahun): USD4,1 miliar atau setara Rp59 triliun (mengacu kurs Rp14.519 per USD).
Masatoshi Ito adalah ketua kehormatan grup ritel terbesar Jepang, Seven & i Holdings. Seven & i Holdings memiliki lebih dari 72.000 toko di 15 negara dan pendapatan tahunan USD54 miliar.

Perusahaan ini terkenal dengan ribuan toko serba ada seperti 7-Eleven di Jepang, AS, dan Cina. Perusahaan juga menjalankan restoran Denny di Jepang dan memiliki department store, supermarket, dan perusahaan jasa keuangan.

2. Nobutoshi Shimamura (95 tahun): USD1,6 miliar atau setara Rp23 triliun
Nobutoshi Shimamura membangun salah satu pengecer diskon terkemuka di Jepang, Shimamura Co. Jaringan tersebut memiliki lebih dari 2.200 toko, termasuk toko sepatu dan toko di luar negeri.
Toko perusahaan di luar negeri berada di China dan Taiwan. Nobutoshi Shimamura pensiun lebih dari dua dekade lalu.

3. Chang Woo Han (90 tahun): USD1,69 miliar atau setara Rp24 triliun
Han Chang-Woo, seorang pengusaha Jepang-Korea, adalah pendiri, Chairman dan CEO Maruhan, operator pachinko parlor terbesar di Jepang. Maruhan juga menjalankan arena bowling, lapangan golf, dan bioskop.

Han memiliki rencana besar untuk Dream Island, pusat hiburan senilai USD2 miliar yang akan dibangun di atas tanah reklamasi di Pulau Yeongjong Korea Selatan.

Pembangunan Dream Island diharapkan selesai pada 2022 tetapi sekarang tidak pasti karena penundaan pandemi.

4. Yoshio Tsuchiya (88 tahun): USD3,8 miliar atau setara Rp55 triliun

Yoshio Tsuchiya mendirikan Beisia Group pada tahun 1958. Sekarang perusahaan ini menjadi raksasa ritel dengan nilai pendapatan per tahun USD8,7 miliar.

Perusahaan pakaian andalannya yang terdaftar di Tokyo, Workman Co, di mana dia memiliki saham dengan keluarga, menjual pakaian dan perlengkapan lainnya untuk pabrik dan pekerja konstruksi.
Workman, yang sebagian besar memiliki 900 toko waralaba di seluruh Jepang, membukukan penjualan USD861 juta untuk tahun yang berakhir Maret 2020.

Operasi Grup Beisia juga mencakup toko perbaikan rumah Cainz, supermarket Beisia, dan toko swalayan Save On.

Putranya, Hiromasa, adalah ketua Cainz. Keponakannya Tetsuo adalah direktur pelaksana senior Workman.

5. Akira Mori (84 tahun): USD3,9 miliar atau setara Rp56 triliun

Akira Mori adalah chairman, co-CEO, dan pemilik pengembang real estat Mori Trust. Mori Trust memiliki lebih dari 100 properti di Tokyo dan di seluruh Jepang, termasuk gedung perkantoran dan hotel.

Putrinya, Miwako Date, telah menjadi presiden dan co-CEO Mori Trust sejak 2016. Date mengatakan bahwa perusahaan berencana untuk menginvestasikan USD10 miliar dalam proyek-proyek baru, dengan sekitar 20% pergi ke luar negeri.

Dalam lima tahun terakhir, Mori Trust telah membeli lima gedung perkantoran di AS senilai lebih dari USD900 juta, termasuk tiga di Silicon Valley. (RAMA)

Halaman : 1 2 3
Advertisement
Advertisement