IDXChannel—Ada beberapa alasan mengasa tas Chanel mahal. The Classic Flap Bag, salah satu tas ikonik Chanel, kini dihargai USD10.200 per unit, nilai ini setara dengan Rp159,76 juta (Rp15.663/dolar AS).
Chanel adalah salah satu brand fashion mewah ternama di Paris, didirikan oleh Coco Chanel dan Pierre Wertheimer pada 1910. Kini, perusahaan ini dikelola dan dikuasai oleh keluarga Wertheimer, dan bermarkas di London, Inggris.
Chanel menawarkan produk-produk fashion wanita, mulai dari haute couture, pakaian siap pakai, aksesoris, perhiasan, dan parfum. Sama seperti brand-brand mewah lainnya, Chanel memiliki beberapa produk yang ikonik sepanjang masa.
Salah satunya adalah tas wanita seperti The Classic Flap Bag dan Chanel Boy Bag. Harga jual di tingkat ritel tentu sangat mahal. Namun tidak seperti barang konsumtif lainnya, banyak penikmat fashion beranggapan tas-tas dari fashion house ternama bisa dijadikan produk investasi.
Anggapan itu pun bukan tanpa alasan. Sebab harga jual tas Chanel di pasar tangan kedua tetap tinggi dan relatif minim risiko depresiasi nilai. Tidak seperti mobil atau handphone yang jika dijual, harganya sudah tentu bakal turun.
Dikutip dari Sothebys (9/11), tas Chanel dengan kondisi fisik yang masih baik, nilai jualnya bisa meningkat 10-15% per tahun. Secara konsisten, harga jual tas Chanel di pasar tangan kedua terus naik selama 10 tahun belakangan.
Jadi, selain harganya naik di tingkat ritelk, harga tas Chanel di pasar preloved pun turut naik secara konsisten dari tahun ke tahun. Contohnya, the Classic Flap Bag yang harganya naik 16% dari harga 2022.
Faktor apa saja yang menjadi alasan mengapa tas Chanel mahal? Dihimpun dari berbagai sumber, simak ulasannya di bawah ini.
7 Alasan Mengapa Tas Chanel Mahal
1. Bahan Baku Berkualitas
Tas Chanel dibuat dengan bahan baku pilihan yang berkualitas dan tahan lama. Chanel kerap menggunakan kulit domba dan kain sutra terbaik. Dengan bahan baku berkualitas tinggi, tas-tas Chanel dapat bertahan sangat lama dalam kondisi yang baik.
2. Perajin Berkualitas
Tas Chanel tidak dibuat dengan mesin seluruhnya, banyak proses yang ditangani langsung oleh perajin dengan keahlian tingkat tinggi. Mereka mengoperasikan mesin jahit dengan format, dan merangkai bagian-bagian tas dengan kecermatan tingkat tinggi.
3. Suplai Terbatas
Chanel memang sengaja membatasi suplai tasnya ke pasar. Dikutip dari PetiteinParis (9/11), Chanel kini membatasi pembelian the Classic Flap Bag, satu konsumen hanya boleh membeli dua tas dalam setahun.
Dengan membatasi pasokan di pasar, Chanel menjaga ekslusifitas produk-produknya, secara bersamaan menjaga peningkatan permintaan dari tahun ke tahun.
4. Warisan Brand
Chanel didirikan lebih dari satu abad silam, membuat mereknya menjadi bersejarah dan ikonik. Sejak pendiriannya, Chanel dikenal sebagai brand fesyen yang identik dengan kemewahan, elegan, dan produk yang memuaskan selama bertahun-tahun.
Umur brand yang sudah begitu tua, ditambah kualitas produk yang terjamin, menjadikannya prestisius dan terpercaya di kalangan penikmat fesyen.
5. Garansi dan After Sales
Sejak April 2021, Chanel memberikan garansi lima tahun untuk pembelian tas. Bahkan setelah masa garansi berakhir, pemilik tas Chanel tetap dapat menggunakan jasa reparasi tas untuk menjaga kondisi fisik tasnya. Jasa reparasi ini tentunya dilakukan oleh perajin artisan Chanel secara langsung di Paris.
6. Diakui Dunia
Tas Chanel diakui mutu dan kualitasnya oleh penikmat fashion di seluruh dunia. Pengakuan dari pasar fashion ini otomatis menambah nilai ekonomi atas produk-produk yang dibuat Chanel.
7. Autentikasi
Chanel mulai memasang proses autentikasi yang canggih, yakni menggunakan microchipping. Setiap tas dipasangi microchip yang hanya dapat diautentikasi oleh Chanel. Sistem ini tentu sangat mahal, dan biayanya dibebankan kepada konsumen.
Itulah sederat alasan mengapa tas Chanel mahal di pasaran. Kombinasi antara brand ternama, proses pembuatan yang berkualitas, dan eksklusifitas produk menambah nilai jualnya di kalangan konsumen. (NKK)