sosmed sosmed sosmed sosmed
get app
Advertisement

7 Jalur Kereta Api dengan Pemandangan Terindah, Patut Dicoba untuk Traveling

Ecotainment editor Andri Bagus
20/09/2025 18:36 WIB
Ada 7 jalur kereta api dengan pemandangan terindah yang dapat dicoba saat berpergian.
7 Jalur Kereta Api dengan Pemandangan Terindah, Patut Dicoba untuk Traveling. (Foto: KAI)
7 Jalur Kereta Api dengan Pemandangan Terindah, Patut Dicoba untuk Traveling. (Foto: KAI)

2. Purwakarta-Padalarang

Jalur berikutnya adalah jalur Purwakarta-Padalarang. Jalur ini termasuk legendaris KA rute Jakarta-Bandung pernah mengalami masa kejayaan dengan layanan KA Parahyangan, KA Argo Gede, dan KA Argo Parahyangan.

Jalur ini telah dioperasikan sejak 2 Mei 1906 oleh Staatsspoorwegen (SS), menjadi primadona sejak zaman kolonial karena menghubungkan Jakarta dan Bandung. Bahkan pada era ini, dijalankan layanan KA Vlugge Vier rute Jakarta-Bandung dengan waktu tempuh 2,45 jam.

Jalur Purwakarta-Padalarang dikenal sebagai jalur lintas pegunungan yang memiliki banyak jembatan panjang dan tinggi melintasi lembah. Selepas Stasiun Purwakarta, kereta api akan mulai menanjak dan menikung meliuk-liuk punggungan bukit. 

Dari kejauhan Anda akan disuguhkan pemandangan Waduk Jatiluhur. Selanjutnya kereta akan banyak melintasi persawahan hijau terasering. Anda juga akan melintasi Jembatan Cisomang, jembatan kereta api tertinggi yang masih aktif di Indonesia dengan ketinggian hampir 100 meter. 

Selanjutnya Anda juga akan melintasi Terowongan Sasaksaat yang merupakan terowongan kereta api terpanjang yang masih aktif di Indonesia dengan panjang mencapai 949 meter dan telah beroperasi sejak tahun 1903.

Selepas Terowongan Sasaksaat, jalur kereta api Purwakarta-Padalarang akan melintasi jembatan-jembatan tinggi dan panjang menyeberangi lembah seperti Jembatan Cirangrang, Jembatan Cikubang sepanjang 300 meter, Jembatan Cipada, Jembatan Cikurutug, dan sebagainya. 

Untuk menikmati jalur kereta api Purwakarta-Padalarang, Anda bisa menaiki KA Parahyangan relasi Gambir-Bandung PP, KA Ciremai relasi Bandung-Semarang Tawang PP, KA Harina relasi Bandung-Surabaya Pasar Turi PP, KA Papandayan relasi Gambir-Garut PP, dan KA Pangandaran relasi Gambir-Banjar PP.

3. Cicalengka-Banjar

Jalur kereta api Cicalengka-Banjar dibangun oleh Staatsspoorwegen (SS) pada rentang 1887-1894. Jalur ini merupakan jalur lintas pegunungan dan berada di bawah pengelolaan PT Kereta Api Indonesia (Persero) Daerah Operasi II Bandung. 

Awalnya pembangunan jalur kereta api di wilayah ini dianggap mustahil, tetapi pada akhirnya dapat dilaksanakan. Dalam pembangunannya terdapat tantangan kondisi alam pegunungan, perbukitan, dan rawan longsor.

Penumpang akan disuguhkan pemandangan alam selepas Stasiun Cicalengka, di mana jalur menanjak terjal dan meliuk-liuk hingga Nagreg yang merupakan stasiun kereta api dengan elevasi tertinggi yang masih aktif di Indonesia yaitu 848 meter di atas permukaan laut. 

Selepas Nagreg, jalur kereta api mulai sedikit menurun tetapi masih meliuk-liuk melintasi perbukitan terjal lereng Gunung Mandalawangi dengan Stasiun Lebakjero menjadi salah satu stasiun berpemandangan terindah di Indonesia. 

Selanjutnya, jalur kereta api akan melintasi tebing terjal dengan pemandangan persawahan Garut di kejauhan. Selain itu, juga melintasi tikungan besar Kadungora berbentuk tapal kuda yang menjadi salah satu spot foto favorit para railfans Indonesia.

Halaman : 1 2 3 4
Advertisement
Advertisement