Tak hanya itu, Anda juga bisa menyaksikan gemerlap PLTU Batang yang begitu megah dari dalam kereta api kala melintasi jalur ini. Untuk menikmati pemandangan di jalur kereta api Pekalongan-Semarang.
Anda bisa menggunakan KA Argo Bromo Anggrek relasi Gambir-Surabaya Pasar Turi PP, KA Argo Sindoro-Argo Muria-Argo Merbabu relasi Gambir-Semarang Tawang PP, KA Gunungjati relasi Gambir-Semarang Tawang PP, KA Sembrani relasi Gambir-Surabaya Pasar Turi PP, KA Harina relasi Bandung-Surabaya Pasar Turi PP, dan KA Kaligung relasi Semarang Poncol-Tegal PP.
6. Blitar-Malang-Bangil
Jalur ini dikenal juga dengan sebutan jalur kantong dengan segmen utama Kertosono-Bangil karena bentuknya di peta yang menyerupai sebuah kantong. Jalur ini mulai dioperasikan pada rentang tahun 1878-1897.
Jalur ini didominasi lintasan pegunungan terutama dari Wlingi hingga Bangil. Selepas Stasiun Blitar, kereta api mulai melintasi jalur dengan pemandangan eksotis seperti persawahan dan perbukitan.
Kereta akan melintasi Jembatan Lahor yang merupakan jembatan kereta api terpanjang di jalur ini dengan panjang mencapai 100 meter. Jalur kereta api ini juga melintasi Terowongan Karangkates I sepanjang 741 meter.
Lalu Terowongan Karangkates II sepanjang 440 meter antara Stasiun Pogajih dengan Stasiun Sumberpucung. Kita juga akan disuguhkan pemandangan Bendungan Ir Sutami yang kokoh dari kejauhan.
Menjelang memasuki wilayah Malang, Anda akan disuguhkan pemandangan gunung-gunung yang mengelilingi kawasan Malang Raya seperti Gunung Kawi, Gunung Semeru, Gunung Bromo, Gunung Welirang, dan Gunung Arjuno.
Untuk menikmati pemandangan alam di jalur kereta api Blitar-Malang-Bangil, Anda dapat menggunakan sejumlah layanan kereta api seperti KA Jayabaya relasi Pasar Senen-Malang PP, KA Gajayana relasi Gambir-Malang PP.
Lalu KA Majapahit relasi Pasar Senen-Malang PP, KA Malabar relasi Bandung-Malang PP, KA Arjuno relasi Malang-Surabaya Gubeng PP, dan KA Penataran relasi Surabaya Kota-Blitar PP.
7. Jember-Ketapang
Sesuai namanya, jalur kereta api ini menghubungkan wilayah Jember dengan ujung timur Jawa yaitu Banyuwangi. Jalur kereta api Jember-Ketapang mulai dioperasikan pada rentang tahun 1897 hingga 1903 oleh Staatsspoorwegen (SS).
Awalnya jalur ini berakhir di Stasiun Banyuwangi Lama, tetapi pada 1985 mulai dibuka jalur baru dari Stasiun Kabat menuju Stasiun Banyuwangi Baru yang berlokasi dekat Pelabuhan Ketapang.
Akhirnya jalur menuju kota Banyuwangi dinonaktifkan dan seluruh pelayanan difokuskan ke Stasiun Banyuwangi Baru yang saat ini telah berubah nama menjadi Stasiun Ketapang. Jalur kereta api Jember-Ketapang didominasi oleh pegunungan dan dataran tinggi.
Kereta akan memasuki lintasan pegunungan dengan menyusuri Terowongan Garahan sepanjang 113 meter. Selanjutnya, kereta api semakin menderu melintasi hutan dan perbukitan Gunung Gumitir dengan melalui beberapa jembatan tinggi dan panorama kebun kopi di kejauhan.
Kereta api juga akan melintasi Terowongan Mrawan sepanjang 690 km yang merupakan terowongan kereta api terpanjang di jalur ini. Selepas Stasiun Kalibaru, jalur mulai menurun perlahan-lahan dan melintasi banyak kawasan persawahan dan perkebunan dengan Gunung Raung dan Gunung Ijen.
Salah satu ciri khas dari jalur ini adalah terdapat banyak pohon kelapa yang nyiur melambai sehingga menambah eksotisme lintasan kereta api Jember-Ketapang. Jika ingin menyeberang ke Bali, maka dapat turun di Stasiun Ketapang dan berjalan kaki menuju Pelabuhan Ketapang.
Untuk menikmati jalur kereta api Jember-Ketapang, maka Anda dapat menggunakan sejumlah layanan KA yaitu KA Blambangan Ekspress relasi Pasar Senen-Ketapang PP, KA Wijaya Kusuma relasi Cilacap-Ketapang PP, KA Logawa relasi Purwokerto-Ketapang PP, KA Mutiara Timur relasi Surabaya-Ketapang PP, dan KA Ijen Ekspres relasi Malang-Ketapang PP.
(Nadya Kurnia)