Mengutip Gramedia (14/1), kucing Sphynx pertama kali ditemukan di Kanada pada 1960, saat itu terdapat sepasang kucing lokal berbulu pendek dan menghasilkan anak-anak kucing tanpa bulu. Awalnya, kucing ini disebut Canadian Hairless.
Dari sini, orang-orang mulai mengembangbiakkan kucing ini. Ciri khas kucing ras ini tentu saja adalah bulunya yang sangat sedikit, bahkan nyaris tidak ada. Ukuran tubuhnya sedang, dengan perut lebih bulat dibanding kucing lain, telinganya runcing dan tegak.
Karena tanpa bulu, ekornya terlihat seperti cambuk. Ada beberapa jenis ras kucing tanpa bulu selain Sphynx, yakni kucing Don Sphynx, kucing Peterbald, kucing Elf yang bertubuh mungil, dan kucing Dwelf dengan ukuran tubuh yang juga kecil.
Fakta menarik lain tentang kucing tanpa bulu ini adalah, kulitnya lebih sensitif (mudah terbakar sinar matahari, selain itu kulitnya cenderung lebih mudah berminyak sehingga harus sering dimandikan (2-3 hari sekali).
Kucing tanpa bulu tentu lebih cocok dijadikan kucing rumahan. Selain harganya mahal, kucing ini juga tidak bisa dilepasliarkan sembarangan. Suhu tubuhnya juga lebih tinggi dibanding kucing lain, namun demikian mereka juga lebih mudah kedinginan.