"Ingat enggak Pak Budi, saya campaign. Yang manula-manula harus divaksin. Yang muda jangan rebutan vaksin, kasih dulu yang tua. Yang muda masih sehat, kasih dulu yang tua. Enggak mungkin dong saya ngomong gitu, terus saya minta vaksin. Jadi kena (covid-19)," ujar Deddy Corbuzier.
Deddy Corbuzier sendiri sempat menghilang dari media sosial dan podcast. Ia mengejutkan publik dengan pernyataannya hampir meninggal karena terkena covid-19. Pasalnya, saat itu Deddy mengalami badai sitokin dan paru-parunya rusak hingga 60 persen.
Selama sakit tersebut, Deddy pun dipantau ketat oleh Dokter Gunawan setelah berada di masa kritis ketika demam minggu kedua. Menurut Dokter Gunawan, jika minggu kedua masih demam, ada kemungkinan terjadi peradangan dalam tubuh yang lebih luas dari yang pertama dan kemungkinan pasien mengalami badai sitokin.
Istilah tersebut memang dikenal sebagai 'second-week crash'. Banyak dokter melaporkan keparahan pasien mulai terjadi di momen ini. Maka itu, situasi ini mesti ditangani dengan benar agar bisa menyelamatkan nyawa pasien covid-19. Hingga akhirnya Deddy Corbuzier sembuh dari serangan penyakit tersebut berkat bantuan Dokter Gunawan. (TIA)