Homestay di sana berdampingan dengan sejumlah hotel kelas melati yang mulai banyak pula berdiri. Tarif setiap kamar bervariasi mulai Rp175 ribu hingga Rp700 ribu per malam.
Sejumlah pengelola homestay pun menawarkan beragam paket wisata alam yang digabung dengan fasilitas menginap dan akomodasi lainnya.
"Ternyata penghasilan masyarakat dari membuka homestay dan paket wisata cukup lumayan dibandingkan kerja di luar negeri. Inilah yang membuat banyak warga berhenti jadi buruh migran dan menyeriusi bisnis homestay," tutur Dodi.
Usaha homestay di sana kian berkembang setelah para warga membentuk Ikatan Homestay Cimarinjung untuk saling memberikan dukungan.
Yang juga menarik, hampir setiap homestay memiliki pohon mangga aneka jenis seperti cengkir, arumanis dan lainnya di pekarangan. Tamu yang dapat menikmati buah tersebut baik yang matang maupun untuk dirujak.