Para peserta pun melihat potensi besar yang ada di Jatim. Disparitas yang tak terlalu jauh menjadikan ekosistem digital bisa mendukung percepatan. Surabaya serta beberapa kota besar lainnya di Jawa Timur akan menopang.
“PAD beberapa kabupaten/kota juga terus naik, jadi ini bisa menjadi peluang,” kata peserta lainnya dari Tim Swaft.
Ketua Panitia East Java Data Hackathon 2022 Charisel Lim menuturkan, lomba ini bertujuan meningkatkan kemampuan mahasiswa mengolah data. Mereka akan diberikan data Badan Pusat Statistik (BPS), kemudian mereka akan mengolah data tersebut untuk mencari solusi mengenai permasalahan digitalisasi yang ada di Jatim.
Setelah data diolah untuk mencari solusi permasalahan, mereka dapat merekomendasikannya kepada Diskominfo Jatim atau pihak terkait. Rekomendasi itu yang membedakan ide dan opsi menarik dari kelompok muda dalam menyelesaikan berbagai persoalan.
"Mahasiswa juga diberi pembekalan ilmu sebelum lomba dengan menganalisa data dari VAST Transport Intelligence yang juga didukung oleh Dinas Perhubungan Surabaya, " ucapnya.
(DES)