Sementara itu, ada kisah inspiratif dibalik kesuksesannya hingga menyandang gelar Raja IT Indonesia. Cobaz remaja diketahui semat tinggal bersama tantenya lantaran ayahnya mengalami kebangkrutan, bahkan saat berkuliah di Trisakti dirinya hampir terkena drop out lantaran baru sanggup menyelesaikan pendidikannya setelah 9 tahun berlalu.
Bukan tanpa sebab Cobaz memilih untuk menjadi mahasiswa abadi dan baru menyelesaikan kuliahnya saat diancam untuk drop out. Pasalnya, ia memiliki usaha refleksi kaki dan Warung Internet (warnet) yang dikelolanya dengan bermodalkan 12 komputer. Lantaran Warnet masih cukup jarang di Jakarta, ia pun akhirnya bisa meraup keuntungan hingga lupa dengan pendidikannya di bangku kuliah.
Meski molor hingga 9 tahun lamanya, Cobaz tetap berkomitmen untuk menyelesaikan pendidikannya. Ia bahkan meminta bantuan pada dosennya agar bisa lulus, dan sambil menyelesaikan dua mata kuliah lagi.
"Terakhir, saya ngomong sama dosennya, 'Pak bantu lah, pak. Kalau bapak nggak ngasih B, bapak kasih E, saya DO, lho, pak'. Akhirnya saya lobi-lobi, dan dikasih B, lulus," ungkap Cobaz dalam sebuah video di akun YouTube Success Before 30.
Lambat laun, usaha Warnet miliknya tidak lagi menguntungkan. Hal tersebut terjadi lantaran masyarakat sudah memiliki komputer, laptop, dan sambungan internet sendiri. Ia pun akhirnya memilih untuk menjual Warnetnya kepada salah satu pelanggan.