Selanjutnya, pada masa penjajahan Jepang 1943, Angkatan Bersenjata Kekaisaran Jepang mengambil alih ANIF dan mengubahnya menjadi Nippon Eiga Sha/Perusahaan Film Jepang. Setelah itu, pada 6 Oktober 1945, cikal bakal PFN pun berdiri dengan nama Berita Film Indonesia (BFI). Perusahaan ini didirikan oleh R.M Soetarto. Selanjutnya, pada 1950, Kementerian Penerangan mengubah bentuk BFI menjadi Perusahaan Pilem Negara (PPN) yang kemudian berganti menjadi Perusahaan Film Negara (PFN).
Usai beberapa dekade, PFN pun resmi menjadi BUMN melalui penerbitan Peraturan Pemerintah Nomor 5 Tahun 1988 pada 7 Mei 1988. Pada 12 Oktober 2023, penandatanganan Akta Pendirian PT Produksi Film Negara (Persero) di Gedung Kementerian BUMN, Jakarta pun dilakukan.
Selain Si Unyil, PFN juga dikenal melalui dengan sederet film garapannya. Salah satunya yang juga terkenal yakni film Penumpasan Pengkhianatan G 30 S PKI (1984). Pada masa Orde Baru, film ini bahkan menjadi film wajib ditonton oleh pelajar setiap menjelang Hari Kesaktian Pancasila, 1 Oktober.
PFN juga pernah melakukan kerja sama dengan sutradara ternama, seperti Hanung Bramantyo. Kerja sama ini menghasilkan film pendek Positif (2020) yang berdurasi 38 menit. Film Positif dibintangi oleh sejumlah aktor dan komika, termasuk Yusril Fahriza.
Adapun beberapa hasil produksi PFN hingga saat ini antara lain sebagai berikut.