Karier politiknya dimulai ketika Blair bergabung bersama Partai Buruh. Hingga pada 1983, Blair berhasil terpilih menjadi anggota parlemen untuk daerah pemilihan Sedgefield di County Durham. Pada 1994, Blair sukses memenangkan pemilihan pimpinan Partai Buruh dengan membawa misi untuk memulai perubahan citra partai yang dikenal sebagai "Partai Buruh Baru".
Usai terpilih jadi pemimpin, Partai Buruh Baru pun dapat memenangkan Pemilihan Umum pada 1997 dengan raihan 418 kursi. Hal ini sekaligus menjadi raihan terbesar sepanjang partai ini berdiri. Kemenangan Partai Buruh Baru ini juga merupakan kemenangan pertama sejak 23 tahun di mana parlemen Inggris pun kembali diisi oleh partai ini.
Puncaknya, Tony Blair kemudian diangkat sebagai Perdana Menteri Inggris pada 2 Mei 1997. Ia pun menjadi perdana menteri termuda abad ke-20 dan memimpin Inggris selama 10 tahun. Bisa dikatakan, Blair menjadi menteri terlama sepanjang sejarah Inggris pasca-perang setelah Margaret Thatcher.
Hubungannya dengan Pemerintah Indonesia bisa dilihat dari seringnya ia menyambangi Istana Negara sejak kepemimpinan Presiden Joko Widodo. Kunjungan ke Istana Negara pada 2024 membahas mengenai isu-isu global. Kala itu, Jokowi juga meminta masukan Blair tentang investasi di Indonesia, termasuk meminta Blair untuk mempromosikan Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara ke dunia.
Tony Blair juga dikenal sebagai politikus dengan kekayaan melimpah. Tidak hanya di dunia politik, ia juga sukses dalam dunia bisnis. Menurut laporan Finance Monthly, kekayaan bersih Tony Blair ditaksir mencapai USD60 juta (Rp977 miliar), yang diperoleh dari berbagai sumber, termasuk saat dirinya menjabat sebagai PM Inggris (1997–2007); menjadi penasihat di Wall Street, khususnya di JPMorgan Chase, dengan bayaran mencapai EUR2 juta (sekitar Rp34 miliar) per tahun; hingga menjadi pendiri Institute for Global Change, sebuah lembaga yang memberikan konsultasi kepada berbagai pemerintahan dan organisasi internasional.
Itulah profil dan harta kekayaan Tony Blair eks PM Inggris yang masuk jajaran Dewan Pengawas BPI Danantara.