Louis Vuitton (LV) menggambarkan syal di situs webnya sebagai "terinspirasi oleh keffiyeh klasik dan diperkaya dengan tanda tangan House".
LV tak menyebut sama sekali nama Palestina sebagai inspirasi desain tersebut.
Perusahaan mengklaim syal, yang terbuat dari wol, katun dan sutra, ringan dan lembut, itu "menciptakan suasana santai".
"Mencari keuntungan dari rakyat Palestina yang tertindas adalah hal yang sangat memalukan @LouisVuitton, mengapa Kalian tidak berbicara tentang genosida dan pembersihan etnis rakyat Palestina," tweet seorang pengguna Twitter mengecam keras LV.
"@LouisVuitton secara politik netral dalam hal Palestina dan Israel, tetapi mereka benar-benar keren dengan menghasilkan uang dari keffiyeh. Sebaiknya ada rencana untuk menyumbangkan hasilnya kepada korban Palestina (sic)," tweet pengguna lain.