Sehingga kelompok Batik Wijayakusuma hanya bisa memproduksi 2-3 kain batik per orangnya dalam satu bulan.
"Sebulan bisa jadi 2-3 kain produksi per orang. Kan, enggak tiap hari bikin kainnya," jelas Nur Hayati.
Semua hasil kain batik itu juga dijual dalam berbagai pameran di berbagai daerah. Kain batik mangrove itu pun dibanderol mulai dari Rp300 ribu sampai Rp500.000 tergantung dengan tingkat kesulitan pola batiknya.
Meski terkendala dengan SDM, Nur Hayati berharap kelompok Batik Wijayakusuma itu mendapatkan fasilitas dan dukungan dari berbagai pihak agar kelompok tersebut tetap berjalan dan bisa lebih banyak dikenal orang orang banyak. (NIA)