Kekayaan ini menimbulkan iri dan dengki, terutama di kalangan bangsa kulit putih. Apalagi, hak atas bagi hasil minyak bumi itu tidak bisa diperjualbelikan, hanya bisa diwariskan.
Oleh karena itu, banyak orang kulit putih yang berusaha mendapatkan mengeruk keuntungan dari bangsa Osage melalui pernikahan. Perempuan-perempuan Osage yang belum menikah, menjadi incaran para lelaki kulit putih.
Namun strategi untuk mengeruk kekayaan bangsa Osage tidak berhenti sampai situ, beberapa orang bahkan merani membunuh pewaris-pewaris headright di Osage. Dan jauh sebelum pembunuhan dimulai, bangsa kulit putih sudah merecoki kekayaan Osage lewat jalur hukum.
Saat itu, bangsa Indian dinilai primitif dan bodoh, tidak tahu menahu soal pengelolaan kekayaan yang mereka miliki. Bangsa kulit putih memprotes cara Osage memanfaatkan kekayaannya, meskipun mereka tak punya hak atas bagi hasil minyak bumi.
Pemerintah setempat membuat aturan yang merugikan bangsa Osage, sebab para ‘wali’ yang mengelola dana bagi hasil itu melakukan korupsi. Mengambil jutaan dolar AS dana bagi hasil milik bangsa Osage.