"Bali adalah tempat yang indah yang melimpah dengan alam dan filosofi hidup, dan saya merasa tempat ini memiliki keselarasan khusus dengan karya saya. Saya berharap para pengunjung dapat merasakan simbiosis antara seni, alam, dan kehidupan melalui kunjungan mereka di Eugene Museum," tutur Kangawa.
Sementara, Andra Matin menyatakan bahwa ada banyak kesamaan antara praktik arsitekturnya dengan karya Kangawa, termasuk kekagumannya terhadap elemen alam, seperti matahari, angin, dan bayangan.
"Dengan menyatukan Eugene Museum dan lanskap sekitarnya, kami telah merancang agar cahaya alami beresonansi dan beradaptasi dengan ruang interior museum sepanjang hari," ujar Andra.
Selain yang diperlukan untuk tampilan karya seni, menurut Andra, seluruh museum akan menggunakan pencahayaan buatan minimal dan merupakan pendekatan unik yang menandai komitmen dalam membangun museum yang berkelanjutan.
"Salah satu misi yang ingin saya capai melalui Nuanu adalah memberikan akses kepada masyarakat terhadap seni dan pendidikan seni. Saya berharap kolaborasi artistik dengan Eugene Kangawa ini tidak hanya menginspirasi tetapi juga berkontribusi pada misi tersebut dan menambah kekayaan serta keragaman budaya di kawasan ini," sahut Solonin.