“Saya berasal dari keluarga miskin, dan saya kadang-kadang tahu bagaimana rasanya tidak punya apa-apa untuk dimakan, tapi setidaknya saya memiliki cinta dari orang tua saya, sekolah, dan dukungan,” Abdoune, yang menjalankan bisnis mata uang kripto, mengatakan kepada AFP.
“Lukisan itu sangat kuat ketika saya melihatnya, dan bagi saya, akan menjadi kesalahan jika memisahkan potongan-potongan itu,” kata mantan pedagang saham itu.
Abdoune juga menyoroti pandemi virus corona, mencatat bagaimana hal itu berdampak pada anak-anak di seluruh dunia.
“Kami harus bereaksi, jadi jika saya bisa membawa potongan kecil tentsng saya ke dalam karya ini, saya akan senang,” katanya.
Jafri sang pelukis bertujuan mengumpulkan $ 30 juta untuk mendanai prakarsa kesehatan, sanitasi, dan pendidikan bagi anak-anak di belahan dunia yang miskin. Seniman kontemporer berusia 44 tahun itu berharap lukisannya bisa memicu gerakan kemanusiaan.