Pada 1983, Jane Birkin diketahui menaiki pesawat di kelas satu. Secara tak sengaja, ia duduk di sebelah Jean-Louis Dumas. Kala itu, Birkin membawa keranjang rotan khasnya untuk menyimpan barang-barang pribadinya.
Sayangnya, ketika ia menyimpan keranjang anyaman miliknya di kompartemen atas, barang-barang Jane Birkin berjatuhan di depan Direktur Artistik dan CEO Hermes itu. Dumas membantu Birkin mengambil barang-barangnya yang berceceran. Ia kemudian bercanda dan mengatakan bahwa Jane Birkin membutuhkan tas tangan dengan kantong.
Jane Birkin pun berseloroh bahwa saat Hermes membuat tas besar yang bisa membuat barang-barangnya masuk dan mudah dibawa ke mana-mana, saat itulah ia akan mengganti keranjang besar anyamannya yang khas tersebut. Birkin menjelaskan betapa dirinya kesulitan menemukan tas yang luas, aman, dan bergaya sesuai seleranya.
Dari sanalah, Dumas kemudian mendapatkan inspirasi. Ia langsung menggambar sketsa pertama tas Birkin. Satu tahun kemudian, Dumas menghadiahkan Jane sebuah tas yang dinamakannya tas Birkin. Tas ini merupakan tas kulit dengan desain yang elegan dan fungsional, sehingga sangat cocok untuk penggunaan sehari-hari.
Hermes membuat tas Birkin di Perancis dengan bahan premium seperti kulit anak sapi, kulit buaya, bahkan kulit burung unta. Setiap tas dibuat sepenuhnya dengan tangan.