Kantong-kantong yang terdapat di tas Birkin membuat fungsinya sangat sempurna, dengan tasnya tertutup rapat untuk mencegah sesuatu tumpah.
Di tengah dominasi pasar tas Chanel pada tahun 80-an, respon awal publik terhadap tas Birkin milik Hermes pun tidak begitu bagus. Rupanya, keunikan asal usul inspirasi tas Birkin dan kualitasnya tidak langsung membuat produk Hermes yang satu ini langsung diterima oleh publik.
Tas Birkin baru mulai banyak diminati justru di tahun 90-an. Tas ini pun semakin populer dan mulai digunakan sebagai simbol status sosial sejak tahun 2001 hingga saat ini.
Aksesoris eksklusif ini bahkan telah dianggap sebagai investasi yang menjanjikan bagi sebagian orang. Dilansir dari South China Morning Post, tas Hermes Himalaya Birkin bahkan berhasil menjadi tas termahal di dunia yang terjual dengan harga mencapai USD500.000 atau sekitar Rp7,5 miliar.
Itulah sejarah asal usul tas Hermes Birkin yang kerap menjadi incaran para sosialita. Apakah Anda tertarik untuk memiliki tas ini?