Dari survei tersebut, tahun ini, sebagian besar pengguna menantikan konten religi, makanan, informasi terbaru dari keluarga dan kerabat, konten keseharian, serta fesyen dan kecantikan. Konten-konten ini biasanya dijadikan sebagai inspirasi dan rekomendasi untuk menemukan produk-produk yang tepat yang diinginkan pengguna.
"Brand memiliki kesempatan besar untuk terhubung dengan para pengguna yang sangat engaged selama bulan Ramadan, dengan cara yang otentik di TikTok. Para pengguna dapat secara langsung terlibat dalam kampanye brand dengan cara membuat konten sendiri sesuai dengan kreativitas mereka," jelasnya.
Pengguna TikTok di Indonesia pun sangat reseptif terhadap iklan, dimana 90 persen mengaku mengambil tindakan lanjutan (mencari tau lebih lanjut tentang produk, mengetuk tautan iklan/akun brand, berkomentar, dan lainnya) setelah melihat iklan yang tayang di platform.
Untuk membantu para UMKM dalam melakukan kampanye pemasaran di bulan Ramadan ini, TikTok menghadirkan platform self-serve untuk solusi TikTok For Business. (Sandy)