"Tidak ada penurunan penjualan di kawasan China Raya," kata du Halgouet.
Du Halgouet mengatakan bahwa penurunan jumlah pengunjung di toko-toko Hermes di China diimbangi dengan peningkatan pengeluaran per klien, khususnya untuk perhiasan, barang-barang dari kulit, dan pakaian siap pakai.
Hermes juga baru-baru ini membuka butik seluas 1.000 meter persegi Shenzen dan berencana untuk membuka dua butik lainnya di Shenyang dan Beijing.
Grup mewah itu mencatat kenaikan penjualan dua digit di pasar-pasar utamanya yang lain, termasuk kenaikan sebesar 11 persen di Amerika Serikat (AS) dan kenaikan sebesar 18 persen di Eropa dan Jepang.
Penjualan barang-barang dari kulit, segmen terlaris Hermes, naik sebesar 12,7 persen menjadi 1,57 miliar euro. Penjualan pakaian dan aksesori naik sebesar 12,1 persen menjadi 1,13 miliar euro.(Wahyu Dwi Anggoro)