IDXChannel - Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir meminta PT Pertamina (Persero) melakukan efisiensi untuk menekan utang seperti apa yang dilakukan PT PLN (Persero). Dia meminta kedua BUMN energi dan kelistrikan itu tetap mengoptimalkan capital expenditure atau belanja modal.
Erick mencatat utang PLN menurun hingga Rp90 triliun dari total utang sebesar Rp 500 triliun. Salah satu alasan perseroan menurunkan jumlah utang adalah memangkas capital expenditure (capex) hingga 30 persen.
"Dulu utangnya Rp500 triliun, lalu kita potong capex, akhirnya jadi 30 persen. Utang PLN sekarang Rp406 triliun atau Rp404 triliun, ada percepatan penurunan utang sampai Rp90 triliunan lebih," ungkap Erick, Selasa (3/1/2023).
Untuk Pertamina, lanjut Erick, terus melakukan efisiensi anggaran secara agresif. Selain itu memperkuat pendapatan di luar dari penjualan Bahan Bakar Minyak (BBM).
Dia mengatakan BBM kedepannya tidak lagi digunakan sebagai bahan bakar. Pasalnya, banyak sektor industri akan menggunakan bahan bakar alternatif atau energi lainnya seperti listrik.