Pada awal 1980-an, The North Face mulai memproduksi pakaian ski ekstrem, menjadikan merek tersebut sebagai produsen pakaian yang mendukung olahraga ski. Delapan tahun kemudian, tepatnya tahun 1988, mereka melebarkan sayapnya ke bidang manufaktur peralatan ekspedisi.
Pada tahun yang sama, Odyssey Holdings (OHI) mengakuisisi The North Face, bergabung dengan daftar lebih dari 30 perusahaan pakaian luar ruang. Pada tahun 1994, The North Face diakuisisi oleh J.H. Whitney & Co., William S. McFarlane dan Cason dijual di lelang umum seharga USD62 juta.
Nama “The North Face” berasal dari sisi utara seluruh gunung di Belahan Bumi Utara. Di kalangan pendaki, bagian utara gunung merupakan bagian yang paling berbahaya.
Para pendaki juga tahu bahwa cara mendaki gunung yang paling sulit adalah melalui bagian gunung yang menghadap utara. Oleh karena itu, “The North Face” melambangkan tantangan, ketahanan dan ketekunan.
Sementara itu, logo identik The North Face mengambil inspirasi dari siluet Gunung Half Dome di Taman Nasional Yosemite. Desainer grafis David Alcorn mendapat inspirasi dari pegunungan untuk tahun 1971 miliknya. (SNP)