Dia menuturkan nama Anak Daro diambil dari istilah adat Minangkabau yang berarti pengantin perempuan, simbol dari awal perjalanan hidup baru yang dijalani dengan kesadaran dan tanggung jawab.
“Nama ini sangat bermakna, terutama bagi saya pribadi dan bagi teman-teman yang berasal dari Minangkabau. Kami ingin menghadirkan filosofi kehidupan itu ke dalam secangkir kopi,” katanya.
Lebih lanjut, Felix menjelaskan filosofi Anak Daro terinspirasi dari sistem matrilineal Minangkabau, di mana perempuan berperan sebagai penjaga nilai, keseimbangan, dan kehormatan keluarga. Nilai-nilai tersebut diwujudkan dalam karakter rasa kopi Anak Daro yang lembut, cerah, namun berlapis dan kuat, dengan tasting notes mangga, stroberi, serta cokelat manis alami.
Secara visual, kemasan Anak Daro juga menyimpan pesan mendalam. Desainnya menggambarkan sepasang pengantin menaiki tangga menuju buku terbuka, dengan latar Gunung Kerinci dan suntiang emas Minangkabau, melambangkan kebanggaan dan keteguhan perempuan Indonesia.
Lebih dari Sekadar Rasa, Sebuah Perjalanan Bermakna
Ia menambahkan melalui Anak Daro, Roemah Koffie ingin menyampaikan pesan bahwa kopi Indonesia tumbuh dari nilai dan makna, bukan sekadar rasa.