Lebih lanjut, saat ini pemerintah melalui Kemenparekraf, terus berupaya untuk memantau data pertumbuhan wisatawan di Indonesia. Terlebih lagi di kawasan destinasi-destinasi super prioritas, Bali misalnya.
Sandiaga menyebut, Bali merupakan kawasan yang berpotensi jika terjadi adanya risiko overtourism di Indonesia. Seperti diketahui, Pulau Dewata ini menjadi kawasan wisata paling banyak dikunjungi oleh wisatawan nusantara (wisnus) dan wisatawan mancanegara (wisman).
"Saya melihat (Bali), kunjungan terus meningkat lebih dari 80 persen year on year," terangnya.
Oleh karena itu, untuk memastikan overtourism tidak terjadi di Indonesia maka dilakukan agar berfokus pada pariwisata berkualitas dan berkelanjutan.
Kemudian ditambah lagi memastikan 8,5 juta target kunjungan wisman pada 2023 ini, dapat dialihkan ke kunjungan wisatawan dalam jangka waktu tinggal (length of stay) yang lebih lama lagi.
(YNA)