Potato Head awalnya adalah sebuah restoran yang berlokasi di Jakarta. Pada tahun 2010, Potato Head Beach Club kemudian membuka pintunya di pulau Bali, Indonesia. Dengan konsep yang terinspirasi oleh Colosseum, tempat ini pun menjadi landmark ikonik di lingkungan Seminyak yang ramai.
Ronald Akili juga menerapkan konsep ramah lingkungan, di mana barang-barang bekas didaur ulang dan digunakan sebagai dekorasi di Beach Club miliknya ini. Sebagai perpaduan tren yang menggabungkan restoran, klub musik, bar, dan kolam renang, Potato Head Beach Club telah menjadi tempat sosial bagi kalangan hipster, menarik wisatawan maupun penduduk lokal.
Seiring dengan berkembangnya bisnis milik Ronald Akili, Potato Head pun kini kerap disebut sebagai "desa kreatif dan dikenal sebagai Desa Potato Head. Areanya mencakup dua hotel selain beach club.
Sebelum mendirikan Potato Head, Ronald Akili sudah lebih dulu membangun bisnis lain. Sebelumnya, pada usia 13 tahun, ia pindah ke Hawaii untuk melanjutkan pendidikannya. Di sana, ia memilih jurusan studi kewirausahaan, dengan keyakinan bahwa suatu hari nanti ia akan memulai usahanya sendiri.
Ia kemudian kembali ke Jakarta pada usia 25 tahun. Setibanya di kota asalnya, ia mendirikan sebuah galeri seni bersama temannya dan rekan bisnisnya, Jason Gunawan. Setelah itu, ia mulai terjun ke bisnis properti dengan mengembangkan perumahan kelas atas di Jakarta, yang dirancang oleh beberapa arsitek terbaik di Indonesia.