"Ada, itu di bawah ada pekerja bingkai. Terus ada yang tempati di lantai 2. Enggak tahu, kenapa dia berani di situ. Kalau sekarang kan sudah banyak warung, kalau waktu itu kan belum ada," tutur Slamet.
Di siang hari, rusunami hanya mengandalkan sinar matahari untuk sumber pencahayaan. Namun kamar yang terisi, tentunya menggunakan listrik.
Berbeda dari rusun lainnya, bangunan ini seperti tembok, lantai, dan beberapa sisi dominan hanya dipoles dengan aci.
Ternyata, rusunami ini sempat dicanangkan sebagai program 1.000 tower dari mendiang Menteri Perumahan Rakyat Yusuf Ash`ary era Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY).
Kala itu, SBY dijadwalkan merilis pembangunan 10 rusunami di kawasan Pulo Gadung, Jakarta Timur, pada 29 Maret 2009 untuk mengawali pembangunan 1.000 tower.