Namun, federasi olahraga yang menjanjikan bonus berpendapat hadiah bagi atlet yang juara penting sebagai apresiasi bagi mereka yang menunjukkan kemampuan terbaiknya.
Presiden Badan Atletik Dunia Sebastian Coe mengakui sulit mengukur nilai atlet peraih medali Olimpiade atau komitmen mereka saat mewakili negaranya.
"Saya pikir bagi kita untuk memulai dan memberikan sebagian pendapatan yang terdongkrak dari atlet yang berlaga di Olimpiade diberikan kembali ke mereka," katanya.
Meski tak semua, federasi olahraga masing-masing negara kerap memberikan bonus kepada para atlet. Negara-negara Timur Tengah seperti Arab Saudi, Bahrain, dan Qatar suka memberikan bonus yang melimpah kepada atlet yang berlaga di perhelatan internasional.
Di Olimpiade Tokyo 2021, atlet karate Arab Saudi, Tareg Hemedi mendapat bonus 5 juta riyal, setara Rp21 miliar usai meraih medali perak. Bonus ini merupakan yang terbesar dalam sejarah.